Jakarta - Direktur Utama PLN Dahlan Iskan merasa sedih karena masih ada orang jahil yang menggergaji besi tower listrik PLN dan menyebabkan tiang roboh kemudian timbul pemadaman seperti yang terjadi di Riau saat ini.
Menurut Dahlan, prilaku pemotongan tower listrik tersebut sangat merugikan masyarakat karena pemadaman listrik yang timbul.
"Memang menyedihkan. Hasil jualan besi bekas itu nanti sangat tidak sebanding dengan akibat yang ditimbulkan terutama mahalnya biaya membangun kembali," jelas Dahlan kepada detikFinance, Selasa (29/3/2011).
"Juga begitu luasnya dampak pemadaman yang diderita masyarakat. Memang dalam keadaan normal sebuah tower yang diambil beberapa besinya masih bisa berdiri. Tapi begitu ada angin kencang pasti roboh," tegas Dahlan.
Dahlan mengatakan, kejadian pemotongan tower listrik ini juga pernah terjadi sebelumnya di Serang pada 2009 lalu. Sangat memprihatinkan karena besi tower listrik dipotong dan djual oleh remaja untuk minum-minum atau mabuk-mabuk.
"Dalam kasus di Serang dulu (2009) yang melakukan anak remaja dan hasil jualan besinya untuk minum-minum/mabuk-mabuk. Untuk membangun kembali perlu biaya Rp 1 miliar per tower. Jadi, mabuk itu mahal sekali. Sekali mabuk menghabiskan uang Rp 1 miliar. Tower yang ambruk tidak bisa dipakai lagi karena besinya sudah cacat," jelas Dahlan.
Seperti diketahui, kemarin (28/3/2011), dua tower jalur interkoneksitas milik PLN di Kota Duri, Bengkalis, Riau ambruk karena dua tower itu dipotong oleh orang tidak dikenal.
Ambruknya dua tower ini mengganggu suplai listrik sebesar 50 megawatt (MW) terutama di wilayah Kota Duri KM 14, Kabupaten Bengkalis, Riau.
--------------------
sumber:http://www.detikfinance.com/read/201...bukan?f9911013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar